Determinasi Nabi

Jauh sebelum baginda Nabi lahir, tersebut sebuah nama dalam sejarah kota Mekkah bernama Qushay Bin Kilab. Dia yg meletak dasar pembentukan suku Quraisy. Dan dikenal dg istilah “Taqrisy”. Ibnu Katsir menjelaskan kata “Quraisy” terbentuk dari “Taqarrusy”, yg berarti berkumpul setelah berpisah.

Sdgkan mnrt Ibnu Hisyam, “at-taqarrusy” dpt diartikan keuntungan & perdagangan. Quraisy jg diambil dari kata “al-qarsy” yg artinya mengunyah dg geraham. Jg bs berarti menghimpun “qurusy”; harta. Tp Ibnu Abbas berpendapat, dr asal kata “Qirsy”; ikan hiu yg memangsa semua yg lewat didepannya.

Jd Taqrisy adl berkumpulnya kabilah2 yg sebelumnya bertikai. Dg tujuan utama mendapatkan keuntungan materi dari pungutan jalur perdagangan. Dan Mekkah saat itu adl jalur perdagangan internasional.

Al-mala’ atau para elit dari kabilah2 tsb memutuskan untuk melebur diri menjadi satu suku yg bernama Quraisy, krn mrk melihat posisi geografis kota Mekkah saat itu dijadikan jalur dagang & lokasi strategis antara imperium romawi di barat serta imperium persia di timur.

Setelah taqrisy, para elit Quraisy menginisiasi rekonsiliasi atau “al-ilaf” antara kabilah dagang Quraisy sendiri dg kabilah kabilah dagang yg lewat Kota Mekkah. Memang sejak dulu, laba adl bahasa universal.

Taqrisy & ilaf membentuk Quraisy jd sebuah suku kuat di jazirah arab. Dari rahim suku itu lahir beberapa klan atau keluarga yg dihormati diantaranya Bani Umawi & Bani Hasyim.

Umawi adl klan yg kaya krn fokus mengumpulkan pundi emas & perak. Beberapa keturunan dari klan ini adl Abu Sufyan yg memiliki anak bernama Muawiyah yg kelak mendirikan Dinasti Bani Umayyah. Sahabat nabi, Utsman bin Affan yg terkenal kaya, jg keturunan dari klan ini.

Bani Hasyim adl klan yg tidak kaya. Namun tetap dipandang sbg elit suku Quraisy. Keturuna dari klan ini; Abdul Mutholib, Abu Tholib dan saudaraya Abdullah. Yg kelak melahirkan anak bernama Muhammad.

Muhammad sebelum diangkat mjd nabi diumur 40 tahun, adl seorang pekerja keras. Ia sadar bkn dari keluarga kaya. Mengawali karirnya dari menggembala kambing yg amanah.

Kemudian berdagang hingga keluar wilayah Mekkah; ke Syams, Yaman dsb. Praktik ekspor-impor sdh ditekuni oleh Muhammad muda. Hingga ia bertemu Khadijah, bosnya yg kaya raya & sgt dihormati.

Hingga akhirnya menikahi Khadijah dg mahar 200 ekor unta pada usia 25 tahun. Itu jelas bukan pencapaian sederhana. Bahkan, Abu Sufyan, melihat pencapaian tsb lalu berkata “Kau akan jd orang terkaya di jazirah arab!”.

Abu Sufyan bkn sekedar memuji. Krn saat itu, skala dagang Muhammad sdh menghasilkan revenue pertahun sebesar 10rb ons emas. Kalau dirupiahkan dg kurs skrg; kira2 226 Milyar! Diumur 20an thn.

Tp ada yg unik dr pribadi Muhammad muda. Dia sukses. Tp dia jg gelisah; melihat sekeliling kehidupan masy Quraisy yg sarat dg dekadensi moral. Khamr & perzinahan terlalu biasa. Bahkan membunuh hidup2 putri yg baru lahir jd budaya.

Belum lg ketimpangan ekonomi antara elit & rakyat. Saat itu keuntungan dagang hanya mengalir ke kalangan aristokrat Mekkah. Kesenjangan kian lebar. Yg lapar tetap lapar.

Melihat fenomena itu, Muhammad muda melawan dg caranya sendiri. Ia ber-tahannuf. Hidup dg jalan yg lurus. Ikut ajaran buyutnya; Ibrahim AS. Masuk kedlm golongan Hunafa’ yakni orang2 yg menganut ajaran yg lurus (hanif)

Jauh sebelum masa kenabian, ia menjalani hidup yg zuhud. Mementingkan nilai spiritual daripada harta & tahta dunia. Sejak muda, ia mulai terbiasa menyendiri; uzlah. Menjauh dari keramaian yg penuh dg kezaliman.

Kondisi sosial masy yg rusak itu membuat beberapa elit jd gusar. Lalu mulai mendiskusikan tanda2 & peringatan yg menggambarkan ttg dekatnya kemunculan Nabi. Masy Mekkah waktu itu, butuh arah baru!

Kata Ibnu Khaldun dlm Muqaddimah: “Org arab adl yg paling susah tunduk sesama mrk. Watak keras, angkuh, ambisius, gila kuasa. Sgt sdikit yg dpt mnyatukan jiwa mrk. Jk ad agama yg dpt merubah itu, tentu mudah menyatukan mrk”.

Belum lg kondisi elit yg saat itu rata2 berpikiran sempit. Tak ada narasi besar ttg kemajuan bersama yg diusung. Masing2 hanya peduli pd perut klannya sendiri. Mirip dg situasi saat ini hehe

Muhammad muda terus melawan. Utamanya menentang sistem perdagangan yang hanya menguntungkan aristokrat & oligarki. Sistem yg sdh turun temurun dianut sejak fase ‘ilaf.

Dia menawarkan sistem yg jujur & dapat dipercaya. Dg cara menceritakan pengalaman dirinya berdagang hingga sukses. Masyarakat memberi gelar padanya “Al-Amin”; org yg dpt dipercaya.

Hingga sampailah wahyu Ilahi pertama kpd Muhammad melalui Jibril. “Iqra’, bacalah dgn nama Tuhanmu yg telah menciptakanmu”. Muhammad diangkat sbg Rosul diusia yg sudah matang. Setelah melalui pergolakan sosial-politik yg dinamis.

Rosululloh SAW terus melawan kezaliman yg mapan dari elit2 Quraisy. Lebih terstruktur krn dibimbing langsung oleh Allah SWT. Mengajak kerabat terdekat pd awalnya hingga membebaskan para budak dari majikan mrk yg menindas.

Yg menarik adl Rosululloh merekrut semua org yg mau ikut ajakan beliau tanpa bias kelas. Tak peduli apa latar belakangnya, selama mau beriman, tunduk & berserah diri pd Allah, mk ia adl muslim yg punya derajat yg sama.

Hal itu yg kemudian mjd fenomena baru ditengah suku Quraisy. Elit2 kaum musyrik merasa terancam krn mrk sadar yg sdg dilakukan oleh Rosululloh saat itu adl proses sirkulasi elit! Dan Rosul tdk terpaku pd polarisasi klan apapun.

Tak peduli mrk yg dtg dan bersyahadat apakah dari Bani Hasyim, Umawi atau Bani yg lain. Rekrutmen yg dilakukan oleh Rosul tak memandang latar belakang klan. Konsep ini yg membuat menarik banyak org & pengikut. Islam adl agama yg egaliter.

Momentum kenabian memang dtg tepat waktu. Desain Allah SWT sungguh indah. Lanskap sosial yg rusak, mjd latihan tersendiri bagi Nabi. Sampai waktunya muncul, Nabi telah siap & matang menghadapinya.

Allah SWT jg menunjukkan cara-Nya. Ditengah jalan perjuangan, Nabi dipertemukan dg orang2 yg sanggup memikul beban; Abu Bakar yg jujur & selalu membenarkan apa2 yg disampaikan oleh Nabi. Ali Bin Abi Tholib nan cerdas yg sanggup menggantikan Nabi saat genting.

Hamzah Bin Abdul Mutholib sang singa padang pasir yg menjaga & selalu membela Nabi. Hingga Umar Bin Khatab yg paling keras melawan Nabi ketika jahiliyah lalu menjadi yg paling galak membela Nabi ketika masuk Islam. Sungguh indah.

Banyak lagi deretan para pemikul beban yg pemberani & sgt diandalkan pd fase awal sebelum hijrah. Bilal Bin Rabah salah satunya; bukan budak biasa. Ia adl pemimpin para budak yg disegani majikan2 yg zalim. Islam merubahnya dari hamba sahaya mjd elit ternama.

Visi Nabi dlm konteks rekayasa sosial politik saat itu sungguh cemerlang. Apa yg membuat sekelompok penggembala kambing dlm waktu 20an tahun mampu menguasai hampir seluruh jazirah Arab? Determinasi !

Sejak awal hati & isi kepala Rosululloh sudah clear & mantap. Penuh dg keyakinan tanpa ragu sedikitpun. Ide tentang penyatuan umat manusia yg berpegang pd tali Allah benar2 berhasil diwujudkan. Akhirnya bangsa Arab keluar dari kegelapan. Mereka lebih beradab dg hadirnya Islam.

Mereka bersatu dlm suatu konsep sistem kepercayaan yg tdk membingungkan; Tauhid. Setelah ratusan tahun terbelakang krn paganisme yg menyembah “arbab” atau tuhan2 dlm bentuk berhala.

Krn tauhid adl pembebasan. Membebaskan manusia dari menyembah sesama manusia atau ciptaan2 manusia. Tauhid bikin manusia jd merdeka. Dan merdeka adl kosakata yg berlawanan dg penindasan.

Begitulah Rosul memupuk dasar ajaran Islam yg kita anut hingga saat ini. Determinasi yg berujung pd kemerdekaan mjd asas penting dlm perjuangan membentuk peradaban. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad… *End*

Tinggalkan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s